Wednesday 6 June 2018

Strategi Pemasaran Bank Syariah


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan perbankan syariah di indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan pertumbuhan dan eksistensi ekonomi syariah. Dalam beberapa tahun terakhir bank-bank syariah tumbuh sangat pesat sekali di Indonesia.Perbankan bank syariah di Indonesia dimulai dengan berdiri nya Bank Muamalat yang menjadi pionir bagi bank syariah yang menerapkan sistem islamic bank ditengah tumbuh dan berkembangnya bank-bank konvensional.
 Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah meyebabkan jatuhnya bank-bank konvensioanal dan likuidasi bank konvensional yang tidak sedikit. Sementara itu, perbankan yang menerapkan sistem syariah tetap eksis dan cukup mampu bertahan. Kejadian tersebut tidak hanya terjadi pada 1998, di tengah-tengah krisis keuangan global yang melanda dunia pada pengunjung 2008, lembaga keuangan syariah kembali membuktikan daya tahannya dari terpaan krisis.
Lembaga-lembaga keuangan syariah tetap stabil dan memberikan keuntungan, kenyamanan, serta keamanan bagi para pemegang sahamnya, pemegang surat berharga, peminjam, dan para penyimpan dana di bank-bank syariah, hal itu juga ditopang oleh manajemen yang baik dalam mengalokasikan dana dan menghimpun dana. untuk mencapai eksistensinya dalam dunia bisnis, perbankan syariah harus memiliki strategi pemasaran yang baik agar menjadikan perbakan syariah yang efektif dan efesien.
1.2. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini, penulis hanya membatasi pembahasan Strategi pemasaran bank syariah serta memahami strategi marketing Mix
1.3. Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perbankan Syariah yang Dibimbing Oleh Bapak Tony Priyanto, SE, MM, SAS.


1.4. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis temukan adalah sebagai berikut:
1)        Apakah pengertian pemasaran?.
2)        Bagaimana Strategi pemasaran dalam bank syariah?.
3)        Bagaimana memahami pemasaran pada bank syariah?.
4)        Starategi apa yang dilakukan dalam Marketing Mix pada bank syariah?


















BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Pemasaran
Menurut Kotler, marketing (pemasaran) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran (exchange).

            Dari definisi Kotler, dapat disimpulkan bahwa “konsep inti pemasaran” adalah sebagai berikut.
Needs,                                     Costumer         exchange
Wants,            PRODUCT        value, cost,      transaction           market         marketing,
Demand                                   satisfication     relationship                              marketer
1.      Need, Wants, dan Demand
a.       Needs (kebutuhan) adalah segala sesuatu yang ingin dicapai dipenuhi yang berasal dari dalam diri manusia. Contoh: rasa lapar, rasa haus, kebutuhan seksual, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri.
Needs tidak bisa diciptakan maka produsen harus mampu mengidentifikasi needs dan wants suatu produk dengan cara melakukan riset pasar.
b.      Wants (keinginan) adalah kebutuhan yang dipengaruhi oleh kebudayaan atau individualitas seseorang.
c.       Demand adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Jadi, sebelum seorang produsen memproduksi dan memasarkan produknya, dia harus meriset, apakah ada demand terhadap suatu produk secara kuantitatif.
2.      Product
Product adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk dijual. Product dalam arti luas, meliputi produk fisik, service/jasa, orang, organisasi, tempat, ide, rights (hak paten).
Jenis-jenis product:
a.       Consumers goods, yaitu produk yang dibeli oleh konsumen untuk penggunaan pribadi;
b.      Indutrial goods, yaitu produk yang dibeli untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali.
Produk apa yang dipilih konsumen yang dapat memuaskan kebutuhan mereka? Tentu saja, produk yang dapat memberikan manfaat lebih besar dari cost.
3.      Customer value, cost, dan satisfication
Bagaimana konsumen memilih di antara banyak produk yang ditawarkan penjual yang dapat memenuhi kebutuhanya?
a.       Nilai pelanggan (customer value) adalah “perkiraan konsumen tentang kemampuan total suatu produk untuk memuaskan kebutuhanya”.
Nilai pelanggan = benefit
                              Cost
b.      Biaya pelanggan total (total customer cost) adalah sebundel pengeluaran yang dikeluarkan pelanggan untuk mendapatkan produk/jasa, antara lain monetary cost, time cost, energy cost, psychis cost, dari kedua traktor tersebut.
c.       Kepuasan (satisfication) adalah: tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk atau jasa yang ia rasakan dengan harapanya.
4.      Exchange, transaction, relationship
Exchange (pertukaran) adalah cara seseorang mendapatkan segala sesuatu yang mereka butuh dan inginkan. Pertukaran juga dikatakan sebagai perdagangan nilai antara dua pihak atau lebih.
5.      Market
Market (pasar) terdiri atas semua pelanggan potensial yang memiliki needs & wants tentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi needs & wants.
a.       Industrial/producers market
b.      Resseler market
c.       Goverment market
d.      Consumer market
Sehingga dari ilustrasi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Untuk mendapatkan hasil pemasaran yang sesuai dengan harapan, maka harus mengikuti tahapan-tahapan atau proses pemasaran sebagai berikut:
1.      Pengenalan Pasar
Yaitu usaha untuk mengetahui potensi pembeli atau konsumen dan mengetahui kebutuhannya.
2.      Strategi Pemasaran
Merupakan tindakan lanjut dari pengenalan pasar, yang menyangkut strategi yang akan diterapkan dalam memasarkan produk agar dapat diterima oleh pasar.
3.      Bauran Pemasaran
Merupakan alat yang digunakan dalam menjalankan strategi yang dipilih. Dalam bauran pemasaran ini akan ditentukan bagaimana unsure-unsur produk, harga, lokasi/system distribusi, dan promosi yang disatukan menjadi satu kesatuan sehingga sesuai dengan konsumen yang akan dituju.
4.      Evaluasi
Harus dilakukan untuk melihat sejauh mana proses pemasaran dijalankan dan apakah ada perbaikan yang terjadi dalam usaha yang dilakukan.

2.2. Teknik Pengenalan Pasar
Sebelum kita masuk pada strategi pemasaran maka kita harus mengenal pasar yang akan kita tuju dengan teknik pengenalan pasar berdasarkan:
1.      Lokasi tempat tinggal, seperti desa, kota, perkampungan
2.      Jenis kelompok konsumen, seperti
a)      Konsumen perumahan: flat, apartemen
b)      Konsumen usaha: perseroan, koperasi
c)      Konsumen industri: pabrik, UMKM
3.      Demografis, berdasarkan:
a)      Tingkat pendapatan: tinggi, menengah, rendah
b)      Umur: bayi, anak-anak, remaja, dewasa, orangtua
c)      Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan
d)     Pendidikan: SD, SMP, SMA, perguruan tinggi
4.      Jumlah yang dibeli:
a)      Untuk dipakai sendiri
b)      Untuk pengecer
c)      Untuk industri


A.    Teknik Daur Kehidupan Produk
Produk suatu industri maupun perbankan merupakan hal yang bergerak mengikuti kemauan pasar, sehingga produk tersebut mengikuti siklus kehidupan. Siklus suatu produk adalah berawal dari lahir, tumbuh berkembang, tua dan mati. Demikian pula pada produk perbankan syariah mengikuti siklus yang serupa. Konsep ini dipopulerkan oleh Levitt (1978), ada beberapa tahapan yang yang ada pada teknik daur kehidupan produk yang di golongkan pada empat tahap yaitu:
1.      Tahap pengenalan
Ciri-ciri umum dari tahap ini adalah volume penjualan masih rendah, volume pasar berkembang lambat, persaingan relatif masih kecil, tingkat kegagalan relatif tinggi, masih banyak modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya, biaya produk dan pemasaran masih tinggi.
Pada tahap ini dapat dilakukan strategi pemasaran dengan membangun kesadaran akan produk secara meluas dan mendorong konsumen unuk mencoba, untuk kepentingan ini produk biasanya didesain dengan model terbatas sehingga menghindari kebingungan pada calon nasabah dan memudahkan mereka mengenal produk dengan cepat. Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasikan penetapan harga dengan kegiatan promosi. Strategi ini ada empat bentuk yaitu:
§  Rapid skimmy strategy
Strategi ini dengan menentukan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor perunit sebanyak mungkin melalui promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walau harganya mahal, cara ini dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar berapapun harga produk tersebut, dan perusahaan akan mengadapi pesaing potensial serta ingin membangun prefensi pada mereknya.
§  Slow skimmy strategy
Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor sebanyak mungkin dengan biaya promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi. Strategi ini berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui produk , konsumen mau membeli harga tinggi, dengan pesaing potensial belum muncul.
§  Rapid penetration strategy
Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga rendah dengan promosi yang agresif, tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoeh penerimaan pasar dengan cepat dan pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar yang luas, konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat indikasi pesaing potensial yang besar.
§  Slow penetration strategy
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga rendah untuk memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dengan biaya promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan pesaing potensial masih rendah.
2.      Tahap pertumbuhan
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba meningkat dengan cepat, karena permintaan sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal produk tersebut maka usaha promosi yang di lakukan oleh perusahaan tidak seagresif pada tahap sebelumnya, di sini pesaing sudah masuk ke pasar sehingga persaingan akan menjadi lebih ketat. Cara yang dilakukan adalah dengan memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.
Dalam tahap ini, maka strategi pemasaran yang dapat dilakukan adalah:
o   Rapid growth
Tahap ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan siminta oleh pasar. Strategi pada tahap pemasaran ini ditujukan untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan pada distribusi, mutu produk ditingkatkan, dan lini produk diperluas  untuk menarik segmen pasar baru.
o   Slow growth
Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan tingkat pertumbuhan yang semakin menurun. Sebagian besar pasar telah terjangkau, karena produk mayoritas perusahaan telah dipakai oleh konsumen. Situasi ini menyebabkan perusahaan untuk memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualan produknya, pada umumnya dilakukan dengan memodifikasi produk dengan menyempurnakan model guna memantapkan posisi produknya di pasar.
3.      Tahap kedewasaan
Tahap ini di tandai dengan titik tertinggi dalam penjualan produk perusahaan, sebagian besar produk pada tahapan ini. Karena sebagian besar strategi pemasaran di tujukan pada produk ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memeprpanjang daur kehidupan  suatu produk disebut innovative maturity, Penjualan pada tahap ini sangat sensitif pada perubahan perekonomian. Pasar perlu segmentasi sehingga untuk masing-masing segmen membutuhkan promosi yang berbeda dengan yang lainnya atau yang sebelumnya. Umumnya padda tahapan ini ada tiga tingkatan yaitu
a)      Growth maturity, pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan dewasanya distribusi, karena tidak ada lagi saluran distribusi yang bisa ditambah.
b)      Stable maturity, penjualan semakin datar disebabkan oleh jenuhnya pasar, sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan oleh perusahaan.
c)      Decaying maturity, penjualan produk mulai menurun dan konsumen telah beralih ke produk lain atau produk subtitusi.
Dalam tahap ini ada dua strategi utama yang dapat di terapkan oleh perusahaan, yaitu:
a)      Devensive strategy
Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan menjaga kelompok produk dari serangan produk subtitusi. Bentuk strategi ini adalah dengan memodifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh tambahan penjualan. Strategi ini menitikberatkan pada penekanan biaya produksi dan menghilangkan kelemahan produk.
b)      Offensive strategy
Strategi ini menitikberatkan pada perubahan untuk mencapai tingkat yang lebih baik, bentuk strategi ini dapat dengan modifikasi pasar, yaitu dengan menggaet kelompok bukan pemakai, mengintensifkan penawaran produk pada non-user, dan merebut konsumen pesaing. Bentuk lain dari strategi ini adalah modifikasi produk, yaitu mengubah karakteristik produk sedemikian rupa sehingga menarik konsumen saat untuk membeli, dengan menawarkan manfaat baru dari suatu prosuk pada konsumen sekarang untuk mendorong pembelian produk yang lebih banyak.

4.      Tahap penurunan
Penjualan produk perusahaan akan semakin bergerak mengalami penurunan. Penurunan penjualan produk ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk subtitusi diterima oleh konsumen dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap ini, namun perlu diperhatikan pilihan alternatif tersebut haruslah didasarkan pada analisis SWOT perusahaan serta daya tarik industri perusahaan tersebut.
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan oleh perusahaan pada tahap penurunan ini:
1.      Menambah investasi agar dapat mendominasi dan menempati persaingan yang baik.
2.      Mengubah produk atau mencari pengguna manfaat baru pada produk
3.      Mencari pasar baru
4.      Tetap pada tingkat investasi pasar saat ini sampai ketidakpastian industri dapat terkendali
5.      Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan
6.      Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat
7.      Meninggalkan bisnis terebut dan menjual aset perusahaan.
Strategi untuk memperpanjang daur hidup suatu produk, Ada beberapa cara untuk memperpanjang daur hidup pada suatu produk yaitu:
1.      Meningkatkan konsumen dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, misalnya dengan slogan seperti apapun makannya minumya tetap teh botol sosro, apapun pembiayaannya bank syariah tempatnya.
2.      Mencari fungsi lain dari produk dari biasanya seperti menabung di bank syariah secara reguler dapat haji apabila memenuhi kuota.
3.      Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik isi maupun kemanfaatan misal produk musyarakah dapatdiganti namanya menjadi pembiayaan kerjasama
4.      Mencari target konsumen baru, apabila pasar yang sudah ada tidak dapat diharapkan untuk meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh dengan cara membidik segmen pasar baru untuk dibujuk menjadi pelanggan, misalnya bank syariah di Indonesia dapat membidik segmen pasar di luar negeri.

2.3. Strategi Pemasaran Bank Syari’ah
Strategi pemasaran bank syari’ah merupakan suatu langkah-langkah yang harus  ditempuh dalam memasarkan produk atau jasa perbankan yang ditujukan pada peningkatan penjualan. Strategi pasar dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:
1.      Pelanggan atau fokus segmen bank syariah
2.      Prioritas layanan dan penentuan harga barang/jasa
3.      Prefensi teritorial/wilayah pasar
4.      Saluran distribusi
5.      Image dan kondisi perusahaan atau bank syariah

a.      Apa sih yang harus dilakukan oleh seorang marketing bank syariah?
Oleh karena itu apa yang harus dilakukan oleh pemasar bank syariah dengan melakukan sebagai berikut:
1.      Meyakinkan pelanggan akan produk yang tidak nyata melalui presentasi produk yang menarik
2.      Proses penjualan efektif tergantung pada ketajaman dan kejelian dalam melakukan pendekatan penjualan
Dua hal di atas sangat ditentukan oleh kualitas keterampilan pemasaran untuk melakukan total quality service skill. Keterampilan layanan dengan kualitas total dapat diwujudkan jika memperhatikan aspek-aspek berikut:
1.      Memberikan penghargaan kepada nasabah, maka hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah:
a)      Hargai nasabah
b)      Alasannya apa
c)      Tanyakan tentang yang kita hargai
d)     Inspirasikan
2.      Menggali informasi, maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a)      Penjajagan dengan open probes dan close probes
b)      Kreatif dan terarah dalam bertanya
c)      Menjadi pendengar yang baik
d)     Konfirmasi kembali
3.      Pembukaan, dilakukan dengan:
a)      Berikan pernyataan tentang kebutuhan nasabah secara umum
b)      Jelaskan keuntungan produk secara umum
4.      Memberikan informasi, dilakukan dengan:
a)      Menyamakan persepsi
b)      Sistematis
c)      Jelas dan relevan
d)     Pemanfaatan media yang mengenai lima indra
e)      Perhatian level nasabah
f)       Konfirmasi kembali (memahamkan nasabah)
5.      Probing, dapat dilakukan dengan:
a)      Open probes artinya merangsang nasabah untuk berbicara
b)      Closed probes artinya mengarahkan nasabah yang pendiam

b.      Keinginan dan Pentingnya Nasabah Bank Syariah
Dalam pengertian nasabah maka dapat disimpulkan bahwa nasabah adalah setiap orang yang datang bertransaksi ke bank, setiap orang yang menghubungi bank yang mendapatkan informasi. Pepatah pemasaran mengatakan bahwa nasabah adalah raja, maka ia wajib dilayani dengan tulus dan ikhlas.
Sebagai nasabah tentu memiliki keinginan-keinginan terhadap bank syariah, sehingga ia nantinya ia mnjadi pelanggan bank syariah, keinginan-keinginan yang harapannya dapat diperoleh dari bank syariah adalah:
§  Tersenyum kepadanya
§  Disapa dengan ramah
§  Disebut namanya saat komunikasi
§  Didengar dengan dengan baik saat menyampaikan kebutuhan dan kesulitannya
§  Ingin benar-benar di pahami
§  Penjelasan/jalan keluar sesuai dengan keinginannya
§  Akan surprise bila penjelasan atau jalan keluar bisa dilihat dari yang lebih dari yang diinginkan
§  Tidak membagi perhatiannya dengan yang lain
§  Cepat , tanggap dan akurat
§  Hal istimewa pada dirinya mendapat pujian
§  Penjelasan pasti mengapa harus menunggu
§  Tidak disalahkan atau di debat
§  Penjelasan logis bila terjadi penolakan
§  Ucapan terima kasih dan ucapan akhir yang manis
§  Banking Hall yang bersih dan nyaman
§  Tempat parkir yang luas dan mudah
Adapun seberapa penting sih nasabah bagi bank syariah? Maka pentingnya nasabah bagi bank syariah karena:
§  Bank ibarat ikan, nasabah ibarat air
§  Nasabah yang membayar gaji kita
§  Membuat kita kehilangan nasabah lain
§  Membantu kita mendapat nasabah lain
§  Menentukan citra bank
§  Aset perusahaan yang sebenarnya
§  Nasabah tidak tergantung pada kita namun kitalah yang tergantung pada nasabah
§  Nasabah bukan pengganggu, justru merekalah tujuan kita bekerja
§  Kita bukan menlong nasabah  namun nasabahlah yang menoolong kita dengan memberi peluang melayani mereka
§  Kepuasan nasabah adalah kepuasan kita
§  Untuk mendapatkan nasabah sulit, namun tidak sulit bila lakukan kerja sesuai prosedur.
c.       Strategi Umum Yang digunakan oleh Bank Syariah
Strategi yang dapat kita pilih dapat sebagai berikut:
Produk
Produk Lama
Produk Baru
Konsumen
Konsumen Lama
Penetrasi Pasar
Pengembangan Produk
Konsumen Baru
Pengembangan Pasar
Diversifikasi

Berdasarkan tabel di atas dapat di jelaskan sebagai berikut:
1.      Strategi Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar atau penerobosan pasar merupakan usaha perusahaan (bank) meningkatkan jumlah nasabah baik secara kuantitas maupun kualitas pada pasar saat ini melalui promosi dan distribusi secara aktif. Strategi ini cocok untuk pasar yang sedang tumbuh dengan lamban. Perusahaan berusaha melakukan strategi pemasaran yang mampu menjangkau atau menggairahkan pasar yang sedang tumbuh secara lamban agar mampu tumbuh secara cepat.
Strategi ini digunakan apabila masih banyak konsumen/nasabah yang belum terjangkau di daerah pemasaran kita, hal ini disebabkan salah satunya karena:
§  Produk kita belum dikenal
§  Pesaing lebih intesif dalam menggarap konsumen/pembeli sehingga tertarik pada produk kita
§  Konsumen tidak mengetahui kelebihan dan keunggulan produk kita
Upaya yang dapat dilakukan dalam  melakukan penetrasi pasar adalah:
§  Low Price High Volume yaitu dengan harga terjangkau akan meningkatkan penjualan produk
§  Menambah lokasi atau menambah staf penjualan
§  Meningkatkan pelayanan yang cepat
§  Meningkatkan upaya pengiklanan produk
§  Melakukan promosi penjualan seperti hadiah, bonus bagi nasabah berprestasi
2.      Strategi Pengembangan Produk
Strategi pengembangan produk perbankan merupakan usaha meningkatkan jumlah nasabah dengan cara mengembangkan atau memperkenalkan produk-produk baru perbankan terutama perbankan Syariah. Inovasi dan kreativitas dalam penciptaan produk menjadi salah satu kunci utama dalam strategi ini. Perusahaan (dalam hal ini pihak bank) selalu berusaha melakukan pembaharuan atau pengenalan produk baru kepada nasabah yang dapat membantu memudahkan proses transaksi nasabah. Perusahaan tiada henti terus melakukan eksplorasi terhadap kebutuhan pasar dan berupaya untuk memenuhi terhadap kebutuhan pasar tersebut. Upaya yang dapat dilakukan guna melakukan pengembangan produk adalah:
§  Melakukan riset mengenai produk atau kebutuhan dari konsumen yang dapat dikembangkan dan menjadi produk yang dibutuhkan oleh nasabah di masa yang akan datang.
§  Melakukan modifikasi produk baik dari sisi pelayanan yang lebih cepat dan adminstrasi yang tidak menghambat kelancaran pelayanan.
Sebagai contoh adalah produk gadai emas Syariah (rahn) yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu produk pembiayaan kepada nasabah, dengan produk ini nasabah yang membutuhkan pembiayaan dapat menjamin (gadai) emas yang dimiliki kepada pihak bank kemudian mendapatkan sejumlah dana.
Tujuan dari strategi pengembangan produk ini adalah :
a.       Memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah yang terusberubah (dinamis) seiring dengan perkembangan zaman.
b.      Menghidupkan kembali pertumbuhan dari simpanan yang sudah lesu.
c.       Menandingi penawaran baru dari perusahaan pesaing yang menawarkan produk baru terhadap nasabah.
d.      Memanfaatkan teknologi baru
3.      Strategi Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu usaha untuk membawa produk kearah pasar baru dengan membuka atu mendirikan anak-anak cabang baru yang dianggap cukup strategis atau menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka untuk menyerap nasabah baru. Manajemen menggunakan strategi ini bilamana pasar sudah padat dan peningkatan bagian pasar sudah sangat besar atau pesaing kuat.
Strategi ini dilakukan apabila nasabah yang telah ada dianggap jenuh, atau sasaran konsumen lama tidak dapat ditambah lagi sehingga perlu dicarikan nasabah baru yang secara geografis/demografis berbeda dengan pasar yang lama. Upaya yang dapat dilakukan guna melakukan pengembangan pasar adalah:
§  Menambah lokasi/kantor cabang di daerah lain
§  Strategi jemput bola pada calon nasabah yang selama ini bukan dianggap merupakan pangsa pasar kita
Sebagai contoh strategi yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia dengan bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dalam rangka penjualan salah satu produk mereka yaitu Shar-E. Produk Shar-E adalah paket tabungan instan bagi umat yang ingin berinvestasi secara syariah dengan flesibel dan akses luas dan dapat dibeli di kantor pos online di seluruh Indonesia. Dengan kerjasama ini Bank Muamalat Indonesai mampu menjangkau sampai seluruh pelosok negeri, tanpa harus membuka kantor cabang di berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan agar pelayanan Bank Muamalat Indonesia dapat menjangkau lebih luas keseluruh Indonesia.
Adapun tiga manfaat Share-E yang ditawarkan kepada nasabah :
a.       Easy : Mudah memiliknya, mudah penyetorannya, mudah pengelolaan dananya. Dengan membeli paket perdana Shar-E Anda akan langsung menjadi nasabah Bank Muamalat.
b.      Everywhere : Cukup membeli paket Shar-E dikantor pos online terdekat di seluruh Indonesia, selanjutnya Anda dapat melakukan penyetoran tabungan investasi Anda melalui seluruh kantor pos online.
c.       Extraordinary : Setiap bulan Anda memperoleh bagihasil murni Syariah yang akan ditambah kerekening Anda setiap bulannya.
4.      Strategi Integrasi
Strategi integrasi merupakan strategi pilihan akhir yang biasanya ditempuh oleh para bank yang mengalami kesulitan likuiditas sangat parah. Biasanya yang akan dilakukan adalah strategi diversifikasi horizontal, yaitu penggabungan bank-bank (merge).
Sebagai contoh adalah penggabungan 4 bank pemerintah yaitu Bank Exim , Bapindo , Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Dagang Negara (BDN) menjadi satu bank yaitu Bank Mandiri dan penggabungan beberapa bank swasta menjadi Bank Permata.
5.      Strategi Diversifikasi
Strategi Diversifikasi baik disersifikasi konsentrasi maupun diversifikasi konglomerat. Disersifikasi konsentrasi yang dimaksud disini adalah bank memfokuskan pada suatau segmen pasar tertentu dengan menawarkan berbagai varian produk perbankan dimiliki. Sementara diversifikasi konglomerat adalah perbankan memfokuskan dirinya dalam memberikan berbagai varian produk perbankan kepada kelompok konglomerat (koporat).
Strategi ini merupakan pengembangan produk baru tetapi masih berhubungan dengan produk yang lama dan ditawarkan kepada pasar yang baru juga. Upaya yang dapat dilakukan guna melakukan divertivikasi produk adalah:
§  Melakukan riset mengenai kebutuhan pasar/konsumen baru
§  Membuat produk sesuai dengan kebutuhan mereka
2.4.  Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bank Syariah
Strategi perbankan  syariah berdasarkan konsep marketing mix merupakan hal yang sangat menark dan merupakan sebuah keniscayaan untuk mempercepat pengembangan perbankan syariah di tanah air ini. Oleh karena itu, marilah kita coba telah satu  persatu elemen marketing mix tersebut:
1.      Product (produk) : Jasa yang dihasilkan harus mengacu pada nilai-nilai syariah. Untuk bisa lebih menarik minat konsumen terhadap jasa perbankan yang dihasilkan, prosuk tersebut harus tetap melakukan strategi agar mereka beralih dan mulai menggunakan jasa perbankan syariah.
2.      Price (harga) : satu-satunya elemen pendapatan dalam marketing mix. Penentuan harga jual produk berupa jasa yang ditawarkan dalam perbankan syariah merupakan salah satu factor terpenting untuk menarik minat nasabah.
Pengertian harga dalam perbankan syariah dapat dianalogikan dengan melihat seberapa besar pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan sebuah manfaat dalam bentuk jasa yang setimpal atas pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh konsumen tersebut.
3.      Place( tempat) : penetrasi pasar perbankan syariah tidak akan berhasil tanpa didukung oleh tempat atau saluran distribusi uang baik pula, untuk menjual jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
Untuk melakukan penetrasi, pelayanan perbankan syariah harus disebarkan hingga ke pelosok tanah air didaerah. Untuk itu, dibutuhkan modal besar jika harus dilakukan secara serentak atau bersamaan.
4.      Promotion (promosi) juga menjadi pendukung dalam keberhasilan perbankan syariah. Jangan dulu mengajukan pertanyaan tentang perbankan syariah kepada masyarakat di pedesaan. Ajukan saja lebih dahulu pertanyaan tersebut kepada masyarakat perkotaan yang tak begitu asing dengan istilah perbanka syariah.
Dalam marketing, efektivitas sebuah iklan sering digunakan untuk menanamkan “brand image” atau keberadaanya. Ketika”brand image” tertanam di benak masyarakat umum, menjual sebuah produk, baik dalam bentuk barang maupun jasa akan terasa menjadi jauh lebih mudah.
Kurangnya sosialisai yang dilakukan oleh perbankan syariah menjadi salah stu penyebab lambanya perkembangan perbankan syariah di Indonesia pada saat ini. Memang, untuk melakukan kegiatan promosi sejenisnya diperlukan biaya yang tidak sedikit.
Elemen-elemen tersebut diatas merupakan konsep klasik marketing mix, yang dalam perkembanganya terkininya juga dimasukkan beberapa indicator tambahan terbaru, seperti berikut:
1.      People (orang), biasa diinterpretasikan sebagai sumber daya manusia (SDM) dari perbankan syariah, baik secara langsung maupun tidak langsung yang akan berhubungan dengan nasabah. SDM ini sangat berkorelasi dengan tingkat kepuasan para pelanggan perbankan syariah.
SDM yang dimilki oleh perbankan syariah saat ini masih kurang, baik dari segi jumlah maupun dari sisi pengetahuan yang memadai terhadap prosuk perbankan syariah yang ditawarkan kepada nasabah.
Menempatkan SDM pada tempat yang sesuai dengan kapasitinya memang memerlukan sebuah strategi manajemen SDM yang cukup baik. Jika strategi yang diimplementasikan keliru, hal tersebut akan berakibat fatal terhadap tingkat kepuasan pelanggan secara jangka panjang.
2.      Process (proses, merupakan salah satu unsur tambahan marketing mix yang mendapat perhatian serius perkembangan ilmu marketing. Dalam perbankan syariah, proses atau mekanisme, mulai dari melakukan penawaran produk harga hingga proses menangani keluhan pelanggan yang efektif dan efisien, perlu dikembangkan dan ditingkatkan.
Proses ini menjadi salah satu bagaian yang sangat penting bagi perkembangan perbankan syariah agar menghasilkan produk berupa jasa yang prosesnya biasa berjalan efektif dan efisien. Selain itu, biasa diterima dengan baik oleh nasabah perbankan syariah.
3.      Physical evidence (bukti fisik), produk berupa pelayanan jasa perbankan syariah merupakan sesuatu yang bersifat intangible atau tidak dapat diukur secara pasti seperti halnya pada sebuah produk yang berbentuk barang. Jasa perbankan syariah lebih mengarah pada rasa atau semacam testimonial dari orang-orang yang pernah menggunakan jasa perbankan syariah.
Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah perbankan syariah ini juga merupakan bukti nyata yang seharusnya bias dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik bagi para nasabahnya, yang kelak akan memberikan testimonial positif kepada masyarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan perbankan syariah menuju arah yang lebih baik. Dalam segala bidang, ada tiga hal penting yang harus berjalan beriringan dan akan menjadi kunci sukses sebuah “keberhasilan:, termasuk dalam bidang perbankan syariah, yaitu kemauan, kemampuan, dan kesempatan.
Memiliki kemauan yang keras serta kemampuan yang cukup tinggi tanpa diiringi oleh adanya kesempatan, hanya angan-angan untuk menuju keberhasilan. Sementara itu, memiliki kemauan yang keras serta kesempatan yang terbuka lebar tanpa diiringi oleh kemampuan yang cukup tinggi, juga sangat mustahil untuk mencapai sebuah keberhasilan.Demikian pula, kemampuan yang cukup tinggi serta kesempatan yang terbuka lebar, tanpa diiringi oleh kemauan yang keras, juga merupakan hal yang sia-sia untuk mewujudkan sebuah keberhasilan.













BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Strategi pemasaran merupakan salah satu instrumen paling penting dalam menjalankan bisnis perbankan syariah, karena disinilah perbankan syariah diuji eksistensinya ditengah persaingan global perbankan yang semakin sengit, sehingga diperlukan strategi yang paling efektif dalam pemasaran sehingga perlu dipilih strategi yang paling tepat dan efisien. Adapun hal pertama sebelum penentuan dalam pemilihan strategi pemasaran yang tepat maka bank harus memahami teknik pengenalan pasar dan teknik daur kehidupan produk, karena suatu produk yang mempunyai masanya dari masa lahir, tumbuh, berkembang, dan menurun, sehingga dikemudian hari dapat di ambil strategi yang tepat ketika produk bank syariah menurun. Ada beberapa strategi yang dapat dijalankan oleh perbankan syariah yaitu strategi pentrasi pasar, strategi pengembangan produk, strategi pengembangan pasar, strategi integrasi, strategi diversifikasi serta memahmi bauran pemasaran yang dikenal denga 7p : product, price, place, promotion, people, process dan Physical evidence.















DAFTAR PUSTAKA
Situs
Buku
§  Muhammad, Dr, M.Ag, 2011, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta, UPP STIM  YKPN
§  Susanto,Herry, SE, MM dkk, 2013, Manajemen Pemasaran Bank, Bandung, Pustaka Setia

Share: