BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan perbankan syariah di indonesia telah menjadi tolak
ukur keberhasilan pertumbuhan dan eksistensi ekonomi syariah. Dalam beberapa
tahun terakhir bank-bank syariah tumbuh sangat pesat sekali di Indonesia.Perbankan
bank syariah di Indonesia dimulai dengan berdiri nya Bank Muamalat yang menjadi
pionir bagi bank syariah yang menerapkan sistem islamic bank ditengah tumbuh
dan berkembangnya bank-bank konvensional.
Krisis moneter yang terjadi
pada tahun 1998 telah meyebabkan jatuhnya bank-bank konvensioanal dan likuidasi
bank konvensional yang tidak sedikit. Sementara itu, perbankan yang menerapkan
sistem syariah tetap eksis dan cukup mampu bertahan. Kejadian tersebut tidak
hanya terjadi pada 1998, di tengah-tengah krisis keuangan global yang melanda
dunia pada pengunjung 2008, lembaga keuangan syariah kembali membuktikan daya
tahannya dari terpaan krisis.
Lembaga-lembaga keuangan syariah tetap stabil dan memberikan
keuntungan, kenyamanan, serta keamanan bagi para pemegang sahamnya, pemegang
surat berharga, peminjam, dan para penyimpan dana di bank-bank syariah, hal itu
juga ditopang oleh manajemen yang baik dalam mengalokasikan dana dan menghimpun
dana. untuk mencapai eksistensinya dalam dunia bisnis, perbankan syariah harus
memiliki strategi pemasaran yang baik agar menjadikan perbakan syariah yang
efektif dan efesien.
1.2. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini, penulis hanya membatasi pembahasan
Strategi pemasaran bank syariah serta memahami strategi marketing Mix
1.3. Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perbankan
Syariah yang Dibimbing Oleh Bapak Tony Priyanto,
SE, MM, SAS.
1.4. Permasalahan
Berdasarkan
latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis temukan adalah sebagai
berikut:
1)
Apakah pengertian pemasaran?.
2)
Bagaimana Strategi pemasaran dalam bank syariah?.
3)
Bagaimana
memahami pemasaran pada bank syariah?.
4)
Starategi apa yang dilakukan dalam Marketing
Mix pada bank syariah?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi Pemasaran
Menurut Kotler, marketing (pemasaran) adalah suatu proses
sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran (exchange).
Demand satisfication relationship marketer
1.
Need,
Wants, dan Demand
a.
Needs (kebutuhan) adalah segala sesuatu yang ingin dicapai dipenuhi yang
berasal dari dalam diri manusia. Contoh: rasa lapar, rasa haus, kebutuhan
seksual, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan,
kebutuhan aktualisasi diri.
Needs tidak bisa diciptakan maka produsen harus mampu mengidentifikasi needs
dan wants suatu produk dengan cara melakukan riset pasar.
b.
Wants (keinginan) adalah kebutuhan yang dipengaruhi oleh kebudayaan atau
individualitas seseorang.
c.
Demand adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan
dan kesediaan untuk membelinya. Jadi, sebelum seorang produsen memproduksi dan
memasarkan produknya, dia harus meriset, apakah ada demand terhadap suatu
produk secara kuantitatif.
2.
Product
Product adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk dijual.
Product dalam arti luas, meliputi produk fisik, service/jasa, orang,
organisasi, tempat, ide, rights (hak paten).
Jenis-jenis product:
a.
Consumers
goods, yaitu produk
yang dibeli oleh konsumen untuk penggunaan pribadi;
b.
Indutrial
goods, yaitu produk
yang dibeli untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali.
Produk
apa yang dipilih konsumen yang dapat memuaskan kebutuhan mereka? Tentu saja,
produk yang dapat memberikan manfaat lebih besar dari cost.
3.
Customer
value, cost, dan satisfication
Bagaimana konsumen memilih di antara banyak produk yang ditawarkan
penjual yang dapat memenuhi kebutuhanya?
a.
Nilai
pelanggan (customer value) adalah “perkiraan konsumen tentang kemampuan total
suatu produk untuk memuaskan kebutuhanya”.
Cost
b.
Biaya
pelanggan total (total customer cost) adalah sebundel pengeluaran yang
dikeluarkan pelanggan untuk mendapatkan produk/jasa, antara lain monetary
cost, time cost, energy cost, psychis cost, dari kedua
traktor tersebut.
c.
Kepuasan
(satisfication) adalah: tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja produk atau jasa yang ia rasakan dengan harapanya.
4.
Exchange,
transaction, relationship
Exchange
(pertukaran) adalah cara seseorang mendapatkan segala sesuatu yang mereka butuh
dan inginkan. Pertukaran juga dikatakan sebagai perdagangan nilai antara dua
pihak atau lebih.
5. Market
Market (pasar) terdiri atas semua pelanggan potensial yang
memiliki needs & wants tentu serta mau dan mampu turut dalam
pertukaran untuk memenuhi needs & wants.
a. Industrial/producers market
b. Resseler market
c. Goverment market
d. Consumer market
Sehingga dari ilustrasi diatas kita dapat
menyimpulkan bahwa pemasaran adalah
suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Untuk
mendapatkan hasil pemasaran yang sesuai dengan harapan, maka harus mengikuti
tahapan-tahapan atau proses pemasaran sebagai berikut:
1. Pengenalan
Pasar
Yaitu
usaha untuk mengetahui potensi pembeli atau konsumen dan mengetahui
kebutuhannya.
2. Strategi
Pemasaran
Merupakan
tindakan lanjut dari pengenalan pasar, yang menyangkut strategi yang akan
diterapkan dalam memasarkan produk agar dapat diterima oleh pasar.
3. Bauran
Pemasaran
Merupakan
alat yang digunakan dalam menjalankan strategi yang dipilih. Dalam bauran
pemasaran ini akan ditentukan bagaimana unsure-unsur produk, harga,
lokasi/system distribusi, dan promosi yang disatukan menjadi satu kesatuan
sehingga sesuai dengan konsumen yang akan dituju.
4. Evaluasi
Harus
dilakukan untuk melihat sejauh mana proses pemasaran dijalankan dan apakah ada
perbaikan yang terjadi dalam usaha yang dilakukan.
2.2. Teknik Pengenalan Pasar
Sebelum kita masuk pada strategi pemasaran maka kita
harus mengenal pasar yang akan kita tuju dengan teknik pengenalan pasar
berdasarkan:
1. Lokasi tempat tinggal, seperti desa, kota, perkampungan
2. Jenis kelompok konsumen, seperti
a) Konsumen perumahan: flat, apartemen
b) Konsumen usaha: perseroan, koperasi
c) Konsumen industri: pabrik, UMKM
3. Demografis, berdasarkan:
a) Tingkat pendapatan: tinggi, menengah, rendah
b) Umur: bayi, anak-anak, remaja, dewasa, orangtua
c) Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan
d) Pendidikan: SD, SMP, SMA, perguruan tinggi
4. Jumlah yang dibeli:
a) Untuk dipakai sendiri
b) Untuk pengecer
c) Untuk industri
A. Teknik
Daur Kehidupan Produk
Produk suatu industri maupun perbankan merupakan hal
yang bergerak mengikuti kemauan pasar, sehingga produk tersebut mengikuti
siklus kehidupan. Siklus suatu produk adalah berawal dari lahir, tumbuh
berkembang, tua dan mati. Demikian pula pada produk perbankan syariah mengikuti
siklus yang serupa. Konsep ini dipopulerkan oleh Levitt (1978), ada beberapa
tahapan yang yang ada pada teknik daur kehidupan produk yang di golongkan pada
empat tahap yaitu:
1. Tahap pengenalan
Ciri-ciri umum dari tahap ini adalah volume penjualan masih rendah, volume
pasar berkembang lambat, persaingan relatif masih kecil, tingkat kegagalan
relatif tinggi, masih banyak modifikasi produk dalam pengujian dan
pengembangannya, biaya produk dan pemasaran masih tinggi.
Pada tahap ini dapat dilakukan strategi pemasaran dengan membangun kesadaran
akan produk secara meluas dan mendorong konsumen unuk mencoba, untuk
kepentingan ini produk biasanya didesain dengan model terbatas sehingga
menghindari kebingungan pada calon nasabah dan memudahkan mereka mengenal
produk dengan cepat. Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasikan
penetapan harga dengan kegiatan promosi. Strategi ini ada empat bentuk yaitu:
§ Rapid skimmy strategy
Strategi ini
dengan menentukan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor perunit
sebanyak mungkin melalui promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang
kualitas produk walau harganya mahal, cara ini dipakai untuk mempercepat laju
penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum
mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar berapapun harga produk
tersebut, dan perusahaan akan mengadapi pesaing potensial serta ingin membangun
prefensi pada mereknya.
§ Slow skimmy strategy
Strategi
dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor
sebanyak mungkin dengan biaya promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak
terlalu tinggi. Strategi ini berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian
besar konsumen mengetahui produk , konsumen mau membeli harga tinggi, dengan
pesaing potensial belum muncul.
§ Rapid penetration strategy
Strategi ini
dilakukan dengan menetapkan harga rendah dengan promosi yang agresif, tujuan
dari strategi ini adalah untuk memperoeh penerimaan pasar dengan cepat dan
pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar yang luas, konsumen
belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan
terdapat indikasi pesaing potensial yang besar.
§ Slow penetration strategy
Strategi ini
dijalankan dengan menetapkan harga rendah untuk memperoleh penerimaan yang
besar dari konsumen dengan biaya promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak
membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang
sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap
harga, dan pesaing potensial masih rendah.
2. Tahap pertumbuhan
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba meningkat dengan cepat,
karena permintaan sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal produk
tersebut maka usaha promosi yang di lakukan oleh perusahaan tidak seagresif pada
tahap sebelumnya, di sini pesaing sudah masuk ke pasar sehingga persaingan akan
menjadi lebih ketat. Cara yang dilakukan adalah dengan memperluas dan
meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.
Dalam tahap ini, maka strategi pemasaran yang dapat
dilakukan adalah:
o Rapid growth
Tahap ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan dengan
cepat karena produk telah diterima dan siminta oleh pasar. Strategi pada tahap
pemasaran ini ditujukan untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan pada
distribusi, mutu produk ditingkatkan, dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar baru.
o Slow growth
Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan tingkat pertumbuhan
yang semakin menurun. Sebagian besar pasar telah terjangkau, karena produk
mayoritas perusahaan telah dipakai oleh konsumen. Situasi ini menyebabkan
perusahaan untuk memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualan
produknya, pada umumnya dilakukan dengan memodifikasi produk dengan menyempurnakan
model guna memantapkan posisi produknya di pasar.
3. Tahap kedewasaan
Tahap ini di tandai dengan titik tertinggi dalam penjualan produk
perusahaan, sebagian besar produk pada tahapan ini. Karena sebagian besar
strategi pemasaran di tujukan pada produk ini. Strategi pemasaran kreatif yang
digunakan untuk memeprpanjang daur kehidupan
suatu produk disebut innovative maturity, Penjualan pada tahap ini
sangat sensitif pada perubahan perekonomian. Pasar perlu segmentasi sehingga
untuk masing-masing segmen membutuhkan promosi yang berbeda dengan yang lainnya
atau yang sebelumnya. Umumnya padda tahapan ini ada tiga tingkatan yaitu
a) Growth maturity, pertumbuhan penjualan mulai berkurang
yang disebabkan dewasanya distribusi, karena tidak ada lagi saluran distribusi
yang bisa ditambah.
b) Stable maturity, penjualan semakin datar disebabkan oleh
jenuhnya pasar, sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang
ditawarkan oleh perusahaan.
c) Decaying maturity, penjualan produk mulai menurun dan
konsumen telah beralih ke produk lain atau produk subtitusi.
Dalam tahap ini ada dua strategi utama yang dapat di
terapkan oleh perusahaan, yaitu:
a) Devensive strategy
Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan
menjaga kelompok produk dari serangan produk subtitusi. Bentuk strategi ini
adalah dengan memodifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh tambahan
penjualan. Strategi ini menitikberatkan pada penekanan biaya produksi dan
menghilangkan kelemahan produk.
b) Offensive strategy
Strategi ini menitikberatkan pada perubahan untuk mencapai tingkat yang
lebih baik, bentuk strategi ini dapat dengan modifikasi pasar, yaitu dengan
menggaet kelompok bukan pemakai, mengintensifkan penawaran produk pada
non-user, dan merebut konsumen pesaing. Bentuk lain dari strategi ini adalah
modifikasi produk, yaitu mengubah karakteristik produk sedemikian rupa sehingga
menarik konsumen saat untuk membeli, dengan menawarkan manfaat baru dari suatu
prosuk pada konsumen sekarang untuk mendorong pembelian produk yang lebih
banyak.
4. Tahap penurunan
Penjualan produk perusahaan akan semakin bergerak mengalami penurunan.
Penurunan penjualan produk ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan
selera pasar, produk subtitusi diterima oleh konsumen dan perubahan teknologi.
Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap ini, namun perlu diperhatikan
pilihan alternatif tersebut haruslah didasarkan pada analisis SWOT perusahaan
serta daya tarik industri perusahaan tersebut.
Ada
beberapa alternatif yang dapat dilakukan oleh perusahaan pada tahap penurunan
ini:
1. Menambah investasi agar dapat mendominasi dan menempati
persaingan yang baik.
2. Mengubah produk atau mencari pengguna manfaat baru pada
produk
3. Mencari pasar baru
4. Tetap pada tingkat investasi pasar saat ini sampai ketidakpastian
industri dapat terkendali
5. Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan
cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi
untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan
6. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang
tunai dengan cepat
7. Meninggalkan bisnis terebut dan menjual aset perusahaan.
Strategi
untuk memperpanjang daur hidup suatu produk, Ada beberapa cara untuk
memperpanjang daur hidup pada suatu produk yaitu:
1. Meningkatkan konsumen dengan cara membujuk konsumen untuk
meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan,
misalnya dengan slogan seperti apapun makannya minumya tetap teh botol sosro,
apapun pembiayaannya bank syariah tempatnya.
2. Mencari fungsi lain dari produk dari biasanya seperti
menabung di bank syariah secara reguler dapat haji apabila memenuhi kuota.
3. Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik isi
maupun kemanfaatan misal produk musyarakah dapatdiganti namanya menjadi
pembiayaan kerjasama
4. Mencari target konsumen baru, apabila pasar yang sudah
ada tidak dapat diharapkan untuk meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh
dengan cara membidik segmen pasar baru untuk dibujuk menjadi pelanggan,
misalnya bank syariah di Indonesia dapat membidik segmen pasar di luar negeri.
2.3. Strategi
Pemasaran Bank Syari’ah
Strategi pemasaran bank syari’ah merupakan suatu
langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam memasarkan produk atau jasa perbankan yang ditujukan pada peningkatan
penjualan. Strategi pasar dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek
berikut:
1. Pelanggan atau fokus segmen bank syariah
2. Prioritas layanan dan penentuan harga barang/jasa
3. Prefensi teritorial/wilayah pasar
4. Saluran distribusi
5. Image dan kondisi perusahaan atau bank syariah
a. Apa
sih yang harus dilakukan oleh seorang marketing bank syariah?
Oleh karena itu apa yang harus dilakukan oleh
pemasar bank syariah dengan melakukan sebagai berikut:
1. Meyakinkan pelanggan akan produk yang tidak nyata melalui
presentasi produk yang menarik
2. Proses penjualan efektif tergantung pada ketajaman dan
kejelian dalam melakukan pendekatan penjualan
Dua
hal di atas sangat ditentukan oleh kualitas keterampilan pemasaran untuk
melakukan total quality service skill. Keterampilan layanan dengan kualitas total
dapat diwujudkan jika memperhatikan aspek-aspek berikut:
1. Memberikan penghargaan kepada nasabah, maka hal-hal yang
perlu diperhatikan dan dilakukan adalah:
a) Hargai nasabah
b) Alasannya apa
c) Tanyakan tentang yang kita hargai
d) Inspirasikan
2. Menggali informasi, maka hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah:
a) Penjajagan dengan open probes dan close probes
b) Kreatif dan terarah dalam bertanya
c) Menjadi pendengar yang baik
d) Konfirmasi kembali
3. Pembukaan, dilakukan dengan:
a) Berikan pernyataan tentang kebutuhan nasabah secara umum
b) Jelaskan keuntungan produk secara umum
4. Memberikan informasi, dilakukan dengan:
a) Menyamakan persepsi
b) Sistematis
c) Jelas dan relevan
d) Pemanfaatan media yang mengenai lima indra
e) Perhatian level nasabah
f) Konfirmasi kembali (memahamkan nasabah)
5. Probing, dapat dilakukan dengan:
a) Open probes artinya merangsang nasabah untuk berbicara
b) Closed probes artinya mengarahkan nasabah yang pendiam
b. Keinginan
dan Pentingnya Nasabah Bank Syariah
Dalam pengertian nasabah maka dapat disimpulkan
bahwa nasabah adalah setiap orang yang datang bertransaksi ke bank, setiap
orang yang menghubungi bank yang mendapatkan informasi. Pepatah pemasaran
mengatakan bahwa nasabah adalah raja, maka ia wajib dilayani dengan tulus dan
ikhlas.
Sebagai nasabah tentu memiliki keinginan-keinginan
terhadap bank syariah, sehingga ia nantinya ia mnjadi pelanggan bank syariah,
keinginan-keinginan yang harapannya dapat diperoleh dari bank syariah adalah:
§ Tersenyum kepadanya
§ Disapa dengan ramah
§ Disebut namanya saat komunikasi
§ Didengar dengan dengan baik saat menyampaikan kebutuhan
dan kesulitannya
§ Ingin benar-benar di pahami
§ Penjelasan/jalan keluar sesuai dengan keinginannya
§ Akan surprise bila penjelasan atau jalan keluar bisa
dilihat dari yang lebih dari yang diinginkan
§ Tidak membagi perhatiannya dengan yang lain
§ Cepat , tanggap dan akurat
§ Hal istimewa pada dirinya mendapat pujian
§ Penjelasan pasti mengapa harus menunggu
§ Tidak disalahkan atau di debat
§ Penjelasan logis bila terjadi penolakan
§ Ucapan terima kasih dan ucapan akhir yang manis
§ Banking Hall yang bersih dan nyaman
§ Tempat parkir yang luas dan mudah
Adapun
seberapa penting sih nasabah bagi bank syariah? Maka pentingnya nasabah bagi
bank syariah karena:
§ Bank ibarat ikan, nasabah ibarat air
§ Nasabah yang membayar gaji kita
§ Membuat kita kehilangan nasabah lain
§ Membantu kita mendapat nasabah lain
§ Menentukan citra bank
§ Aset perusahaan yang sebenarnya
§ Nasabah tidak tergantung pada kita namun kitalah yang
tergantung pada nasabah
§ Nasabah bukan pengganggu, justru merekalah tujuan kita
bekerja
§ Kita bukan menlong nasabah namun nasabahlah yang menoolong kita dengan
memberi peluang melayani mereka
§ Kepuasan nasabah adalah kepuasan kita
§ Untuk mendapatkan nasabah sulit, namun tidak sulit bila
lakukan kerja sesuai prosedur.
c. Strategi
Umum Yang digunakan oleh Bank Syariah
Strategi yang dapat
kita pilih dapat sebagai berikut:
|
Produk Lama
|
Produk Baru
|
|
||
Konsumen Lama
|
Penetrasi Pasar
|
Pengembangan Produk
|
Konsumen Baru
|
Pengembangan Pasar
|
Diversifikasi
|
Berdasarkan tabel di
atas dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Strategi Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar atau penerobosan pasar merupakan
usaha perusahaan (bank) meningkatkan jumlah nasabah baik secara kuantitas
maupun kualitas pada pasar saat ini melalui promosi dan distribusi secara
aktif. Strategi ini cocok untuk pasar yang sedang tumbuh dengan lamban.
Perusahaan berusaha melakukan strategi pemasaran yang mampu menjangkau atau
menggairahkan pasar yang sedang tumbuh secara lamban agar mampu tumbuh secara
cepat.
Strategi
ini digunakan apabila masih banyak konsumen/nasabah yang belum terjangkau di
daerah pemasaran kita, hal ini disebabkan salah satunya karena:
§ Produk kita belum dikenal
§ Pesaing lebih intesif dalam menggarap konsumen/pembeli
sehingga tertarik pada produk kita
§ Konsumen tidak mengetahui kelebihan dan keunggulan produk
kita
Upaya yang dapat dilakukan dalam melakukan penetrasi pasar adalah:
§ Low Price High Volume yaitu dengan harga terjangkau akan
meningkatkan penjualan produk
§ Menambah lokasi atau menambah staf penjualan
§ Meningkatkan pelayanan yang cepat
§ Meningkatkan upaya pengiklanan produk
§ Melakukan promosi penjualan seperti hadiah, bonus bagi
nasabah berprestasi
2. Strategi Pengembangan Produk
Strategi pengembangan produk perbankan merupakan
usaha meningkatkan jumlah nasabah dengan cara mengembangkan atau memperkenalkan
produk-produk baru perbankan terutama perbankan Syariah. Inovasi dan
kreativitas dalam penciptaan produk menjadi salah satu kunci utama dalam
strategi ini. Perusahaan (dalam hal ini pihak bank) selalu berusaha melakukan pembaharuan
atau pengenalan produk baru kepada nasabah yang dapat membantu memudahkan
proses transaksi nasabah. Perusahaan tiada henti terus melakukan eksplorasi
terhadap kebutuhan pasar dan berupaya untuk memenuhi terhadap kebutuhan pasar
tersebut. Upaya yang dapat dilakukan guna melakukan pengembangan produk adalah:
§ Melakukan riset mengenai produk atau kebutuhan dari
konsumen yang dapat dikembangkan dan menjadi produk yang dibutuhkan oleh
nasabah di masa yang akan datang.
§ Melakukan modifikasi produk baik dari sisi pelayanan yang
lebih cepat dan adminstrasi yang tidak menghambat kelancaran pelayanan.
Sebagai contoh adalah produk gadai emas Syariah
(rahn) yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu produk
pembiayaan kepada nasabah, dengan produk ini nasabah yang membutuhkan
pembiayaan dapat menjamin (gadai) emas yang dimiliki kepada pihak bank kemudian
mendapatkan sejumlah dana.
Tujuan dari strategi pengembangan produk ini adalah
:
a. Memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah yang
terusberubah (dinamis) seiring dengan perkembangan zaman.
b. Menghidupkan kembali pertumbuhan dari simpanan yang sudah lesu.
c. Menandingi penawaran baru dari perusahaan pesaing yang menawarkan produk baru terhadap nasabah.
d. Memanfaatkan teknologi baru
3. Strategi Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu
usaha untuk membawa produk kearah pasar baru dengan membuka atu mendirikan
anak-anak cabang baru yang dianggap cukup strategis atau menjalin kerjasama
dengan pihak lain dalam rangka untuk menyerap nasabah baru. Manajemen
menggunakan strategi ini bilamana pasar sudah padat dan peningkatan bagian
pasar sudah sangat besar atau pesaing kuat.
Strategi
ini dilakukan apabila nasabah yang telah ada dianggap jenuh, atau sasaran
konsumen lama tidak dapat ditambah lagi sehingga perlu dicarikan nasabah baru
yang secara geografis/demografis berbeda dengan pasar yang lama. Upaya yang
dapat dilakukan guna melakukan pengembangan pasar adalah:
§ Menambah lokasi/kantor cabang di daerah lain
§ Strategi jemput bola pada calon nasabah yang selama ini
bukan dianggap merupakan pangsa pasar kita
Sebagai contoh strategi yang dilakukan oleh Bank
Muamalat Indonesia dengan bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dalam rangka
penjualan salah satu produk mereka yaitu Shar-E. Produk Shar-E adalah paket
tabungan instan bagi umat yang ingin berinvestasi secara syariah dengan
flesibel dan akses luas dan dapat dibeli di kantor pos online di seluruh
Indonesia. Dengan kerjasama ini Bank Muamalat Indonesai mampu menjangkau sampai
seluruh pelosok negeri, tanpa harus membuka kantor cabang di berbagai lokasi di
seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan agar pelayanan Bank Muamalat Indonesia
dapat menjangkau lebih luas keseluruh Indonesia.
Adapun tiga manfaat Share-E yang ditawarkan kepada
nasabah :
a. Easy : Mudah memiliknya, mudah penyetorannya, mudah pengelolaan dananya. Dengan membeli paket perdana Shar-E Anda akan langsung menjadi nasabah Bank Muamalat.
b. Everywhere : Cukup membeli paket Shar-E dikantor pos online terdekat di
seluruh Indonesia, selanjutnya Anda dapat melakukan penyetoran tabungan investasi Anda melalui seluruh kantor pos online.
c. Extraordinary : Setiap bulan Anda memperoleh bagihasil murni Syariah yang akan ditambah kerekening Anda setiap bulannya.
4. Strategi Integrasi
Strategi integrasi merupakan strategi pilihan akhir
yang biasanya ditempuh oleh para bank yang mengalami kesulitan likuiditas
sangat parah. Biasanya yang akan dilakukan adalah strategi diversifikasi
horizontal, yaitu penggabungan bank-bank (merge).
Sebagai contoh adalah penggabungan 4 bank pemerintah
yaitu Bank Exim , Bapindo , Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Dagang Negara (BDN)
menjadi satu bank yaitu Bank Mandiri dan penggabungan beberapa bank swasta
menjadi Bank Permata.
5. Strategi Diversifikasi
Strategi Diversifikasi baik disersifikasi
konsentrasi maupun diversifikasi konglomerat. Disersifikasi konsentrasi yang
dimaksud disini adalah bank memfokuskan pada suatau segmen pasar tertentu
dengan menawarkan berbagai varian produk perbankan dimiliki. Sementara
diversifikasi konglomerat adalah perbankan memfokuskan dirinya dalam memberikan
berbagai varian produk perbankan kepada kelompok konglomerat (koporat).
Strategi
ini merupakan pengembangan produk baru tetapi masih berhubungan dengan produk
yang lama dan ditawarkan kepada pasar yang baru juga. Upaya yang dapat
dilakukan guna melakukan divertivikasi produk adalah:
§ Melakukan riset mengenai kebutuhan pasar/konsumen baru
§ Membuat produk sesuai dengan kebutuhan mereka
2.4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bank Syariah
Strategi perbankan syariah berdasarkan konsep marketing mix
merupakan hal yang sangat menark dan merupakan sebuah keniscayaan untuk
mempercepat pengembangan perbankan syariah di tanah air ini. Oleh karena itu,
marilah kita coba telah satu persatu
elemen marketing mix tersebut:
1. Product
(produk) : Jasa yang dihasilkan harus mengacu pada nilai-nilai syariah. Untuk
bisa lebih menarik minat
konsumen terhadap jasa perbankan yang dihasilkan, prosuk tersebut harus tetap
melakukan strategi agar mereka beralih dan mulai menggunakan jasa perbankan
syariah.
2. Price
(harga) : satu-satunya elemen pendapatan dalam marketing mix.
Penentuan harga jual produk
berupa jasa yang ditawarkan dalam perbankan syariah merupakan salah satu factor
terpenting untuk menarik minat nasabah.
Pengertian harga
dalam perbankan syariah dapat dianalogikan dengan melihat seberapa besar
pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan sebuah manfaat
dalam bentuk jasa yang setimpal atas pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh
konsumen tersebut.
3. Place(
tempat) : penetrasi
pasar perbankan syariah tidak akan berhasil tanpa didukung oleh tempat atau saluran
distribusi uang baik pula, untuk menjual jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
Untuk
melakukan penetrasi, pelayanan perbankan syariah harus disebarkan hingga ke
pelosok tanah air didaerah. Untuk itu, dibutuhkan modal besar jika harus
dilakukan secara serentak atau bersamaan.
4. Promotion
(promosi) juga menjadi pendukung dalam keberhasilan perbankan syariah. Jangan
dulu mengajukan pertanyaan tentang perbankan syariah kepada masyarakat di
pedesaan. Ajukan saja lebih dahulu pertanyaan tersebut kepada masyarakat
perkotaan yang tak begitu asing dengan istilah perbanka syariah.
Dalam
marketing, efektivitas sebuah iklan sering digunakan untuk menanamkan “brand
image” atau keberadaanya. Ketika”brand image” tertanam di benak masyarakat
umum, menjual sebuah produk, baik dalam bentuk barang maupun jasa akan terasa
menjadi jauh lebih mudah.
Kurangnya
sosialisai yang dilakukan oleh perbankan syariah menjadi salah stu penyebab
lambanya perkembangan perbankan syariah di Indonesia pada saat ini. Memang,
untuk melakukan kegiatan promosi sejenisnya diperlukan biaya yang tidak
sedikit.
Elemen-elemen
tersebut diatas merupakan konsep klasik marketing mix, yang dalam
perkembanganya terkininya juga dimasukkan beberapa indicator tambahan terbaru,
seperti berikut:
1. People
(orang), biasa
diinterpretasikan sebagai sumber daya manusia (SDM) dari perbankan syariah,
baik secara langsung maupun tidak langsung yang akan berhubungan dengan
nasabah. SDM ini sangat berkorelasi dengan tingkat kepuasan para pelanggan
perbankan syariah.
SDM yang dimilki
oleh perbankan syariah saat ini masih kurang, baik dari segi jumlah maupun dari
sisi pengetahuan yang memadai terhadap prosuk perbankan syariah yang ditawarkan
kepada nasabah.
Menempatkan SDM
pada tempat yang sesuai dengan kapasitinya memang memerlukan sebuah strategi
manajemen SDM yang cukup baik. Jika strategi yang diimplementasikan keliru, hal
tersebut akan berakibat fatal terhadap tingkat kepuasan pelanggan secara jangka
panjang.
2. Process
(proses, merupakan salah satu unsur tambahan marketing mix yang mendapat
perhatian serius perkembangan ilmu marketing. Dalam perbankan syariah, proses
atau mekanisme, mulai dari melakukan penawaran produk harga hingga proses
menangani keluhan pelanggan yang efektif dan efisien, perlu dikembangkan dan ditingkatkan.
Proses
ini menjadi salah satu bagaian yang sangat penting bagi perkembangan perbankan
syariah agar menghasilkan produk
berupa jasa yang prosesnya biasa
berjalan efektif dan efisien. Selain itu, biasa diterima dengan baik oleh nasabah
perbankan syariah.
3. Physical evidence (bukti fisik), produk
berupa pelayanan jasa perbankan syariah merupakan sesuatu yang bersifat
intangible atau tidak dapat diukur secara pasti seperti halnya pada sebuah
produk yang berbentuk barang. Jasa perbankan syariah lebih mengarah pada rasa
atau semacam testimonial dari orang-orang yang pernah menggunakan jasa
perbankan syariah.
Cara
dan bentuk pelayanan kepada nasabah perbankan syariah ini juga merupakan bukti
nyata yang seharusnya bias dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik bagi
para nasabahnya, yang kelak akan memberikan testimonial positif kepada
masyarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan perbankan syariah menuju
arah yang lebih baik. Dalam segala bidang, ada tiga hal penting yang harus
berjalan beriringan dan akan menjadi kunci sukses sebuah “keberhasilan:,
termasuk dalam bidang perbankan syariah, yaitu kemauan, kemampuan, dan
kesempatan.
Memiliki
kemauan yang keras serta kemampuan yang cukup tinggi tanpa diiringi oleh adanya
kesempatan, hanya angan-angan untuk menuju keberhasilan. Sementara itu,
memiliki kemauan yang keras serta kesempatan yang terbuka lebar tanpa diiringi
oleh kemampuan yang cukup tinggi, juga sangat mustahil untuk mencapai sebuah
keberhasilan.Demikian pula, kemampuan yang cukup tinggi serta kesempatan yang terbuka
lebar, tanpa diiringi oleh kemauan yang keras, juga merupakan hal yang sia-sia
untuk mewujudkan sebuah keberhasilan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Strategi pemasaran
merupakan salah satu instrumen paling penting dalam menjalankan bisnis
perbankan syariah, karena disinilah perbankan syariah diuji eksistensinya
ditengah persaingan global perbankan yang semakin sengit, sehingga diperlukan
strategi yang paling efektif dalam pemasaran sehingga perlu dipilih strategi
yang paling tepat dan efisien. Adapun hal pertama sebelum penentuan dalam
pemilihan strategi pemasaran yang tepat maka bank harus memahami teknik
pengenalan pasar dan teknik daur kehidupan produk, karena suatu produk yang
mempunyai masanya dari masa lahir, tumbuh, berkembang, dan menurun, sehingga
dikemudian hari dapat di ambil strategi yang tepat ketika produk bank syariah
menurun. Ada beberapa strategi yang dapat dijalankan oleh perbankan syariah
yaitu strategi pentrasi pasar, strategi pengembangan produk, strategi
pengembangan pasar, strategi integrasi, strategi diversifikasi serta memahmi
bauran pemasaran yang dikenal denga 7p : product, price, place, promotion,
people, process dan Physical evidence.
DAFTAR PUSTAKA
Situs
Buku
§ Muhammad, Dr, M.Ag, 2011, Manajemen Bank Syariah,
Yogyakarta, UPP STIM YKPN
§ Susanto,Herry, SE, MM dkk, 2013, Manajemen Pemasaran
Bank, Bandung, Pustaka Setia