KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang
telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas
makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Etika, Moral, dan Akhlak” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telah membimbing
kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang
diridhoi oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman
kami yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyusun tugas makalah yang sangat sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah
ini kedepannya. Semoga makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua.
Amin
Jakarta, 11 November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.1.
Latar
Belakang Masalah............................................................................. 1
1.2. Ruang Lingkup........................................................................................... 1
1.3.
Tujuan
Penulisan......................................................................................... 1
1.4.
Rumusan
Masalah ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
2.1.Konsep Etika, Moral, dan Akhlak............................................................... 3
2.2.Persamaan dan perbedaan akhlak,etika, dan moral .................................... 5
2.3.Macam-macam Akhlak................................................................................ 6
2.4.Akhlak mahmudah melahirkan insan yang bertakwa
.................................10
2.5.Hubungan Taswuf
dengan Akhlak............................................................. 11
2.6.Indikator Manusia berakhlak....................................................................... 12
BAB III PENUTUP................................................................................................
3.1.
Kesimpulan................................................................................................. 15
3.2.
Saran
.......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Di era global yang semakin maju ini perilaku seorang muslim semakin
beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan bergaya,
mereka bahkan lupa dengan adanya etika, moral dan akhlak yang yanitu tidak terlalu
dihiraukan dan dijadikan pedoman dalam hidup. Karena pada kenyataannya manusia
sekarang kurang pengetahuan tentang etika, moral, dan akhlak.
Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak
kita berada di sekolah dasar, yaitu pada pelajaran agama islam dan
kewarganegaraan. Namun ternyata pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya
dibiarkan saja tanpa di aplikasikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari,
sehingga pelajaran yang telah disampaikan menjadi sia-sia.
Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika kita para
generasi penerus tidak memiliki etika, moral dan akhlak. Oleh karena itu
penulis menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan etika, moral,
dan akhlak masyarakat.
1.2.
Ruang
Lingkup
dalam makalah ini, penulis
hanya membatasi pembahasan dalam bagaimana pandangan akhlak dalam kehidupan
sehari-hari bedasarkan dalil-dalil dari al-qur’an dan hadist, dan sajauh mana
fungsi dan peran akhlak dalm kehidupan umat manusia. Dengan tujuan agar tidak
terjadi prmbahasan yang melebar dan berkepanjangan.
1.3.
Tujuan
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang Dibimbing Oleh Drs. Nizom zaini
1.4.
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis temukan
adalah sebagai berikut:
1).
Apakah
pengertian etika, moral, dan akhlak itu?.
2).
Apakah
hubungan tasawuf dengan akhlak?.
3) .
Apa Indikator
Manusia Berakhlak?.
4) .
Bagaimanakah
aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat?
5). Apa perbedaan akhlak, etika
dan moral ?
BAB II
ETIKA MORAL DAN AKHLAK
2.1.
Konsep Etika,
Moral, dan Akhlak
Secara substansial etika,
moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran tentang kebaikan dan keburukan,
menyangkut perikehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesame manusia
dan alam dalam arti luas. Yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah
ikuran kebaikan dan keburukan itu sendiri.
2.1.1.
Pengertian
Etika
Etika berasal
dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari kata
"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan” adalah segala
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari
nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Dengan demikian Etika adalah
ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan
buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat.
Etika dimulai bila
manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.
Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis
kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan
etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
2.1.2.
Pengertian
Moral
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan
yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral
artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak
bisa melakukan proses sosialisasi. Moral
dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang
yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral
itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia
ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya
adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral
diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan seseorang
itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat
diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai
memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari
budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai
dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan
kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan
nilai-nilai baik dan buruk.
2.1.3.
Pengertian
Akhlak
Akhlak berasal dari
bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari “khuluq”.
Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan watak. Dalam
kebahasaan akhlak berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah
ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu
tuhan.
2.2.
Perbedaan
dan persamaan etika, moral, dan akhlak
Persamaan
Ada beberapa persamaan antara
akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
v Pertama,
akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan,
tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
v Kedua,
akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah
kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka semakin
rendah pula kualitas kemanusiaannya.
v Ketiga,
akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak
semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan
konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk
pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan,
pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan,
dengan tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi.
· Perbedaan
Selain ada
persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana diuraikan di atas
terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing dari
keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi
perbedaan yang dimaksud:
v Akhlak
merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah. Nilai-nilai yang
menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan,
sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran
Allah. Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang
nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari
pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber
dari akal sehat dan hati nurani. Etika besifat temporer, sangat tergantung
kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya.
2.3.
Macam-macam
akhlak
akhlak berasal dari
kata bahasa arab “akhlak” yang
merupakan jamak dari “khuluq” dari
bahasa arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu tebangi
menjadi dua yaitu akhlak yang mulia atau akhlak yang terpuji (akhlakul
mahmudah) dan akhlak yang buruk atau akhlak yang tercela (akhlakul mazmumah) .
akhlak yang mulia, menurut imam al-ghozali
ada empat perkara; yaitu bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak
baik, keberanian (menundukan kekuatan hawa nafsu), dan bersifat adil. Jelas
beliau merangkumi sifat-sifat seperti berbakti kepada orang tua dan negara,
hidup bermasyarakat dan bersilaturahmi, berani mempertahankan agama, senantiasa
bersukur dan berterima kasih, sabar dan ridha dengan kesengsaraan, berbicara
benar dan sebagainya.
2.3.1. Pengertian
akhlak mahmudah (terpuji)
Akhlak mahmudah adalah
perbuatan yang dibenarkan oleh agama (allah dan rosulnya). Contoh : disiplin, hidup
bersih, ramah, sopan santun, sykur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur,
rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun,tolong- menolong, hormat dan
patuh, sidik, amanah, fathanah, tablig, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh,
pendirian, drmawan, optimis, qana’ah, tawakal, bertauhid, ikhlas, khauf,
taubah, ikhtiyar, sabar, syukur, tawadhu, husnuzhan, tasammuh, dan ta’awwun,
berilmu, kreatif, produktif, akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan,
bertamu, dan menerima tamu, adil, ridha dan amal sholeh, persatuan dan
kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, serta pengenalan tentang
tasawuf.
Contoh-contoh akhlak mahmudah dalam
pembahasan ini kami akan menjabarkan akhlak mahmudah ysng meliputi ikhlas,
sabar, syukur, jujur, adil dan amanah.
2.3.1.1.
IKHLAS
Kata ikhlas mempunyai beberapa
pengertian. Menurut al-qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan
perbuatan dari pengaruh- perngaruh makhluk. Abu al-Qasyim Al-Qusyairi
mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan dari riwayat nabi SAW, “aku perna
bertanya kepada jibril tentang ikhlas. Lalu jibril berkata, “aku telah
menanyanya hal itu kepada allah,” lalu allah berfirman, “(ikhlas ) adalah salah
satu dari rahasiaku yang aku berikan kedalam hati orang-orang yang kucintai dari
kalangan hamba-hamba-Ku,”
Keikhlasan seseorang ini, akan
menghasilkan kemenangan dan kejayaan. Anggota masyarakat yang mengamalkan sifat
ikhlas, akan mencapai kebaikan lahir-batin dan dunia akhirat, bersih dari sifat
kerendahan dan mencapai perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta
kesejahteraan.
2.3.1.2.
AMANAH
Amanah secara bahasa bermakna wafa’
(memenuhi) dan wadhi’ah (titipan) sedangkan secara definisi amanah berarti
memenuhi apa yang di titipkan padanya.hal ini didasarkan pada firman allah SWT:
“sesungguhnya allah memerintakan kepada kalian untuk mengembalikan
titipan-titipan kepada yang memilikinya, dan jika menghukum diantara manusia
agar menghukumi dengan adil...”(QS 4;58).
Dalam ayat lainnya, allah juga
berfirman: “sesungguhnya kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka mereka enggan memikulnya karena mereka khawatir akan
menghianatinya, maka dipikullan amanah itu oleh manusia. Sesunguh manusia itu
sangat dzolim dan bodoh...” (QS 33: 72).
2.3.1.3.
ADIL
Adil berarti menempatkan/meletakan
sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain ialah merupakan perbuatan yang
tidak berat sebelah. Para ulama menempatkan adil pada beberapa peringkat, yaitu
adil pada diri sendiri, bawahan, atasan/pimpinan dan sesama saudara, “tiga
perkara yang menyelamatkan yaitu takut kepada allah ketika bersendiriaan dan di
khalayak keramaian, berlaku adil ketika suka dan marah, dan berjimat cermat
ketika susah dan senang, dan tiga perkara yang membinasakan yaitu mengikuti
hawa nafsu, terlampau bakhil, dan kagum seseorang pada dirinya sendiri.” (HR.
Abu syeikh).
2.3.1.4.
Bersyukur
Syukur menurut kamus “Al-Mu’jamu
al-wasith” adalah mengakui adanya kenikmatan dan menampakannya serta memuji
(atas) pemberian nikmat tersebut. Sedangkan makna syukur menurut syar’i adalah:
menggunakan nikmat allah SWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang di cintainya.
Lawannya syukur adalah kufur yaitu dengan cara tidak memanfaatkan nikmat
tersebut, atau di gu nakan dalam hal-hal yang di benci allah.
2.3.2. Pengertian akhlak mazmumah (tercela)
Akhlak mazmumah
(tercela) adalah perbuatan yang tidak di benarkan oleh agama (Allah dan
RosulNYA ). Contohnya : hidup kotor, berbicara kasar, bohong, sombong, malas,
durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah
pesimis, putus asa, marah, fasi dan murtad, kufur, syirik, riya, nifaq,
anaaniah, putus asa,ghalab, tamak. Takabbur, hasad, dendam, gibah, fitnah, dan
namimmah, aniaya, dan diskriminasi, perbuatan dosa besar (septi mabuk- mabukan,
berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba) israf, tabzir.
Contoh sifat mazmumah (tercela) yaitu
:
2.3.2.1. IRI
Iri adalah sikap kurang senang melihat
orang lain mendapatkan kebaikan atau keneruntungan. Sikap inio kemudian
menimbulkan prilaku yang tidak baik terhadap orang lain, misalya sikap tidak
senang, sikap tidak ramah terhadap orang yang kepadanya kita iri atau
menyebarkan isu-isu yang tidak baik. Jika perasaan ini di biarkan tumbuh di
dalam hati, maka akan muncul perselisihan, permusuhan, pertengkaran, bahkan
sampai pembunuhan, seprti terjadi pada kisah qobil dan habil.
2.3.2.2. Dengki
Dengki artinya merasa tidak senang jika orang
lain mendapatkan kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada
dirinya, serta merasa senang kalau orang lain mendapat musibah. Sifat dengki
ino berkaitan dengan iri. Hanya saja sifat dengki sudaah dalam bentuk perbuatan
yang berupa kemarahan, permusuhan, menjelek-jelekan, menjatuhkan nama baik
orang lain
2.3.2.3. Hasud
Hasud adalah sikap suka menghasud
dan mengadu domba terhadap sesama. Menghasud adalah tindakan yang jahat dan
menyesatkan, karna mencemarkan nama baik dan merendahkan derajat seseorang dan
juga karena mempublikasikan hal-hal yang jelek yang sebenarnya harus di tutupi.
Jadi bahwa iri, dengki dan hasud itu adalah suatu penyakit. Pada dasarnya iri
yaitu perasaan tidak suka terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain.
Kemudian jika dibiarkan tumbuh, iri hati akan berubah menjadi kedengkian.
Penyakit kedengkian jika dibiarkan terus akan berubah menjadi penyakit yang
lebih buruk lagi yaitu hasud.
2.4.
Akhlak mahmudah melahirkan insan
yang bertaqwa
Sifat mahmudah
atau juga dikenal dengan akhlak terpuji ialah sifat yang lahir didalam diri
seseorang yang menjalani kebersihan jiwa dari sifat-sifat yang keji dan hina
(sifat mazmumah). Boleh di anggap seperti racun-racun yang boleh membunuh
manusia secara tidak di sadari dan sifat ini berlawanan edengan sifat mahmudah
yang senantiasa mengajak dan menyuruh manusia melakukan kebaikan. Oleh karena
itu, dalam islam, yang menjadi pengukur bagi menyatakan sifat seseorang itu ada
baik atau buruk adalah berdasarkan pada akhlak dan perilaku yang dimiliki oleh
seseorang.
Dalam mengamalkan sifat-sifat mahmudah
atau etika hidup yan g murni, ia merangkumi banyak aspek diantaranya :
Akh;lak terhadapp diri sendiri, seperti
menjaga kesehatan diri sendiri, membersihkan jiwa dari pada akhlak yang buruk
dan keji serta tidak melakukan perkara-perkara maksiat.
Akhlak terhadap keluarga, seperti
pergaulan dan komunikasi yang baik antara suami istri, berbuat baik kepada ibu
dan bapak, menepati janji, berlaku adil, menjadi saksi yang benar dan
sebagainya.
Akhlak dapat dibentuk dengan baik
sekiranya kita benar-benar mengikuti kunas-lunas yang disyariatkan oleh Allah
dan rosul-NYA. Antara jalan terbaik membentuk akhlak yang mulia ialah :
Mempunyai ilmu pengetahuan. Setiap
mukmin perlu mempelajari apakah yang di maksud dengan akhlak terpuji (mahmudah)
dan tahu membedakan dengan akhlak yang keji (mazmumah).
Menyadari kepentingan akhlak yang
diamalkan. Ini karna akhlak merupakan cemin diri bagi seseorang muslim dan
membawa image islam, malahan daya tarik islam juga bergantung kepada akhlak
yang mulia.
Mempunyai keazaman yang tinggi, melalui keazaman yang tinggi dan kuat
sahalJalah jiwa seseorang dapat di bentuk untuk benar-benar menghayati
sifat-sifat yang mulia
2.5.
Hubungan Tasawuf
dengan Akhlak
Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara
mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan malah dapat
melihat Tuhan (al-Ma’rifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa Tuhan Yang
Maha Suci tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang suci.
Kalau ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang buruk
juga bagaimana mengubah akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriah yakni
dengan cara-cara yang nampak seperti keilmuan, keteladanan, pembiasaan, dan
lain-lain maka ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati , agar
setelah hatinya suci yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-karimah.
Perbaikan akhlak, menurut ilmu tasawuf, harus berawal dari penyucian hati.
pendapat para sufi adalah dengan ijtinab
al-manhiyyat, dan adaa al-wajibat, serta adaa al-naafilat
Dalam kacamata akhlak, tidaklah cukup iman seseorang hanya dalam bentuk
pengakuan, apalagi kalau hanya dalam bentuk pengetahuan. Yang “kaffah”
adalah iman,ilmu dan amal. Amal itulah yang dimaksud akhlak . Tujuan yang
hendak dicapai dengan ilmu akhlak adalah kesejahteraan hidup manusia de dunia
dan kebahagian hidup di akhirat.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri
kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.”
2.6.
Indikator Manusia Berakhlak
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak
berakhlak (su’al-khulug) adalah
manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam hatinya. Nifak adalah sikap
mendua terhadap allah. Tidak ada kesesuain antara hati dan perbuatan.
Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti
keinginan hawa nafsu dapat menyilaukan hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan
maksiat dapat menghitamkan hati. Barang siapa melakukan dosa kemudian
menghapusnya dengan kebaikan tidak akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu berkurang.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia
berakhlak, antara lain adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan
sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam
ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang hatinya
selalu bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan
lawan, tidak pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur,
tidak pelit dan hasad, cinta karena allah dan benci karena allah.
Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup,
manusia berakhlak adalah manusia yang menjaga keseimangan antara hak dan
kewajibannya dalam hubungannya dengan allah, sesama makhluk dan alam semesta.
Didalam al-quran banyak ditemukan ciri-ciri manusia
yang berima dan memiliki akhlak mulia.
·
Istiqamah
atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqof:13),
·
Suka
berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112),
·
Memenuhi
amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’:58),
·
Kreatif
dan tawakkal (QS. Ali Imron:160),
·
Disiplin
waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4),
·
Melakukan
sesuatu secara profesional dan harmonis (QS. Al’Araf:31).
2.7.
Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang
baik harus dipertahankan dan disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus di
hilankan , karena kebiasaan merupakan faktor yang sangat penting dalam
membentuk karakter manusia berakhlak.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat
mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran
islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Dan akhlak seharusnya
diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti di bawah ini.
a.
Akhlak
terhadap Allah
§
Mentauhidkan
Allah (QS. Al-Ihlas: 1-4)
§
Tidak
berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)
§
Bertaqwa
pada allah (QS. An Nisa’: 1)
§
Banyak
berdzikir pada Allah (QS. Al-Ahzab: 41-44)
§
Bertawakkal
hanya pada Allah (QS. Ali Imron: 159)
b.
Akhlak
terhadap diri sendiri
§
Sikap
sabar (QS. Al Baqarah: 153)
§
Sikap
syukur (QS. Ibrahim: 7)
§
Sikap
amanah atau jujur (QS. Al Ahzab: 72)
§
Sikap
tawadlu’ (rendah hati) (QS. Luqman: 18)
§
Cepat
bertobat jika berbuat khilaf (QS. Ali Imron: 135)
c.
Akhlak
terhadap sesama manusia
§
Merajut
ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al Hujurat: 10)
§
Ta’awun
atau saling tolong menolong (QS. Al Maidah: 2)
§
Suka
memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imron: 134 & 159)
§
Menepati
janji (QS. At Taubah: 111).
Al-Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang
baik ada tiga cara.
1.
Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah,
yakni orang, memiliki akhlak baik secara almiah.
2.
Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi
baik dan tetap dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
3.
Riyadloh, ialah melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada allah dengan dawam al-dzikir.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang
menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian
dari filsafat. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya
adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak dalam
kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah
ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu
tuhan.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses
pendekatan diri kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan
ilmu tasawuf.”
Indikator manusia
berakhlak (husn al-khulug) adalah
tertanamnya iman dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan
iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap
tingkah laku sehari- hari. Seperti akhlak kepada tuhan, diri sendiri, dan
sesama manusia.
3.2.
Saran
Dan
diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun
dapat menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran
islam dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://depeberbagiilmu.blogspot.com/2013/12/makalah-agama-islam-akhlak-etika-dan.html (Diakses pada tanggal 20 November 2015, pukul 5:03:15)
http://books.google.co.id/books?id=2K-vp4lYPpAC&pg=PA55&lpg=PA55&dq=indikator+manusia+berakhlak&source=bl&ots=EYaGgYTBRt&sig=nNVswfjps1_PYzeiN4m-DWmSa9Q&hl=id&sa=X&ei=jpw5VPHIN5aVuASqmIGgCA#v=onepage&q=indikator%20manusia%20berakhlak&f=true (Diakses pada tanggal 20 November 2015, pukul 7:38:49)
http://nurdinfivers1.blogspot.com/2014/02/makalah-agama-tentang-etika-moral-dan.html (Diakses pada tanggal 20 November 2015, pukul 7:38:49)
How to Play Baccarat | Sporces | Wurrione
ReplyDeleteBaccarat is a 안전한 바카라 사이트 popular game played in casinos in Las Vegas. However, it is also very popular as it requires an extremely close betting perspective to the dealer
Casino - MapyRO
ReplyDeleteThe Casino in Las Vegas is home to more than 100000 square feet of casino space, a world-class spa, 2 restaurants, 16 bars, a full-service spa, and a 1,200 김제 출장마사지 room Rating: 7.4/10 · 1,425 votes · Price range: $ (Based on Average Nightly Rates for a 논산 출장마사지 Standard Room from our Partners)What are some of the property amenities at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the 안성 출장샵 Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at 통영 출장안마 the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at 오산 출장안마 the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the Casino at the